Proyek ambisius yang gak terurus…

Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan teman lama , saya ingat terakhir kali ketemu dengan dia sekitar 2 tahun yang lalu. Temon begitu saya sering memanggilnya, bukan nama asli dia tentu saja. Sudah hal yang lumrah apabila dalam suatu kelompok pertemanan seringkali nama asli kita di gantikan dengan nama panggilan, seperti saya sendiri yang di kalangan teman kerja sering di panggil justin bieber  he he he…

Si Temon ini bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang kuliner, lebih tepatnya dia bekerja di pabrik tahu. Pabriknya terbilang besar untuk ukuran industri rumahan. Karyawannya saja ada 800 orang lebih. Kalau tidak salah sudah hampir tujuh tahun dia mencari nafkah di pabrik tsb, bukan waktu yang singkat bukan? Tapi itulah yang namanya mencari nafkah untuk anak istri, apalagi bila profesinya sebagai buruh di perusahaan. Waktu 7 tahun tidak terasa, tahu-tahu sudah tua di pabrik…
Si Temon ini jobdesknya adalah seorang operator Qas alias Quality assurance alias QC, kerjanya yaah……Cuma jalan-jalan doang  sambil nenteng laporan, celingak-celinguk gak jelas, cek sana cek sini, molor, bikin data siluman  dan kadang-kadang kalo lagi bener ya dia sok sibuk  ngecek tahu yang akan di jual ke customer atau pembeli. Produk tahu yang ada di perusahaan temon ini sebenarnya biasa-biasa saja, walaupun konon kata dia penjualan tahunya dah sampai ke luar negeri sono. Kalo di tanya siapa pembelinya dia Cuma nyengir dan menjawab dengan kalem..” yang beli mungkin orang kaya di sono, tapi bukan di konsumsi buat dia tapi  untuk makanan  pembantunya yang TKW dari Indonesia juga he he ..”

Cuma memang setau dia, sekarang ini untuk lebih melebarkan sayap pemasaran produk tahu di perusahaannya itu, mereka akan memasarkan produk tahu yang lain dari pada yang lain. Dari komposisi bahan dan bentuk yang berbeda serta keunggulan dari keawetan produk tahu inilah yang akan menjadi nilai jual tersendiri dari produk tahu tsb. Project yang konon katanya sudah ada pembeli yang meminta pengiriman dalam jumlah banyak sekali. Terlebih pembeli itu merupakan salah satu  dari resto cepat saji terbesar di Indonesia. Tidak heran jika proyek tahu itu merupakan target terbesar di tahun ini. Tahu yang di sebutkan di atas adalah campuran antara bahan tahu itu sendiri tapi di kemas seperti ayam goreng ala KFC, jadi ya tahu crispy lah istilahnya. Hebatnya lagi tahu crispy tsb di gadang-gadangkan bisa tahan lama sampai 1 bulan masih bisa di konsumsi dan masih garing atau crispy. Entah bahan apa yang di campurkan dalam produk tahu itu, yang jelas kata si Temon nantinya produk tahu crispy itu akan di produksi dalam jumlah besar.

Cuma kata sobat kental saya si Temon ini, dalam kurun 2 bulan ini banyak terjadi masalah dalam proyek itu. Sebenarnya dari bulan kemaren pengiriman pertama sudah di lakukan dan pembelinya berletak di luar pulau. Tapi apa lacur, ternyata produk tahu crispy tsb sudah di complain dan di kembalikan ke pabrik tahunya si Temon sebelum mereka mulai memasarkannya. Setelah di analisa ternyata produk tahu crispy tsb bermasalah di tepung yang membungkus tahu itu, yang seharusnya tahu itu garing dan renyah ternyata setelah di buka dari plastiknya, kondisi tahu itu malah basah dan  tepungnya meleleh/ mencair  sehingga pihak pembeli itu tidak berani memasarkan produk tahu itu. temon sendiri walaupun sebenarnya tidak begitu tau akan proses pembuatan tahu crispy itu tetapi karena atasannya menyuruh dia untuk ikut mengawasi, ya jadinya dia sibuk mencari informasi terkait pembuatan tahu gak jelas itu..dari seorang ilmuwan yang bekerja di pabrik tahu di situ si Temon banyak mencari tahu kenapa produk perdana mereka bisa gagal. Si ilmuwan yang bernama Mr. ikhwan kambaly tersebut mengungkapkan bahwa memang tahu crispy itu masih produk trial, artinya belum teruji benar kualitasnya tapi dari pihak bos-bos di atas sudah pengin buru-buru di jual.

Mr.Ikhwan kambaly menuturkan bahwa selama ini di telah bekerja keras dan memutar otak agar supaya produk tahu crispy tersebut bisa sesuai dengan target yang di inginkan yaitu awet, tahan basi, enak dan selalu renyah. memang setau temen saya si temon ini, Mr. ikhwan kambaly sudah maksimal dalam pekerjaannya, tapi yang sering dia lihat adalah support yang di dapat oleh beliau sangat minim, baik dari bantuan tenaga, fikiran sampai hal paling sederhana yaitu susahnya pengadaan alat kerja yang menjadi faktor kurang sempurnanya hasil dari produk tahu crispy ini.
Dan rencananya bulan ini, perusahaan di mana Temon bekerja itu akan kembali mengirim produk tahu crispy itu ke pembeli semula yang bertujuan untuk mengganti produk perdana yang gagal di bulan kemaren. Mungkin yang sekarang ini lebih di matangkan prosesnya dan lebih di periksa secara mendalam oleh para tehnikal yang ada di pabrik tahu tsb.terbukti kata si temon, beberapa hari ini sering dia lihat para bos atau jajaran manager yang datang langsung melihat proses pembuatan  tahu crispy tersebut.

Temon sendiri dan Mr.Ikhwan kambaly berharap  adanya perhatian lebih dari pihak atasan bisa melancarkan proyek ambisius yang tidak terurus itu, artinya mereka tidak hanya menerima matangnya saja tapi juga harus lebih peduli dan mengetahui kekurangan apa saja di dalam proyek tsb dan harus bisa membantu untuk melengkapi kekurangan tsb sehingga bisa menciptakan produk yang baik sesuai dengan target perusahaan itu sendiri.
 
Segala sesuatu bila di kerjakan bersama pasti lebih ringan dan mudah…gitu aja kok repot….

Cerita di atas hanya kisah fiksi saja, jika ada kemiripan dan kesamaan nama..memang saya sengaja he he he…pissss..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Karakter Adit Sopo Jarwo

ngeliweet yooo,,,